Y…..aku kembali terdampar dalam penjaraku. Dan luka kali sangat menyakitkan. Kau tau bagian mana tubuhku yang terluka. Bagian harga diriku sebagai seorang perempuan. Dan aku sendiri tidak pernah tahu, organ ” harga diri” itu ada dimana. Agar aku mudah untu mengobatinya. Apakah ada di dadaku, di perutku, di otakku, kedua tanganku atau mungkin di telapak kakiku?. Aku tak tahu dimana letaknnya organ ”harga diri” itu. Berpuluh-puluh buku telah aku baca untuk mencari bagian organ itu tapi aku tak pernah menemukannya. Hanya saja, karena sakitnya organ ”harga diri” ku, kehidupanku langsung memburuk. Aku yang telah terpenjara dalam kamarku seakan berubah menjadi sebuah penjara yang berada di bagian terbawah di bagian bumi manapun. Atau mungkin penjaraku yang sekarang letaknya hanya sekian milimeter dari magma bumi. Panas….bahkan keringatku tak berhenti mengalir dari ribuan pori-pori ditubuhku. Bajuku mengering dan membasah tanpa ada jeda. Rambut panjangku mengurai. Gelombangnya merambat di tiap senti meter didinding tebal untuk mencari celah menuju samudra. Tapi…..penjara ini terlalu jauh tertanam di bawah bumi. Dan rambut panjangku kembali terkulai seperti kepalaku diatas meja yang tiba-tiba berubah menjadi merah. Tak hanya meja, dinding, kasur, bantal, ubin bahkan mataku, rambutku, tubuhku memerah menyala mengikuti panasnya magma dan sakitnya organ ” harga diri” ku.
”Kau harus bayar mahal untuk celah itu”. Aku berpikir……..harus aku bayar dengan apa? Dengan uang dalam bentuk rupiah ? atau dolar? tak mungkin. Karena saat ia menarikku kedalam penjara ini, aku hanya membawa badanku dan meninggalkan semuanya di luar sana. Atau dengan “ menjual diriku”? tapi tak ada seorang pun di dalam penjara ini untuk “membeliku”. Dan lagi tidak mungkin aku lakukan itu karena aku masih punya cara lain. Kalung dan liontin mutiaraku? Aku menimang-nimangnya tapi akan aku jual kemana. Sedangkan aku benar-benar terpenjara. Aku berontak tapi tubuhku meng-kaku. Aku menangis tapi tak ada air mata yang keluar melewati pipiku. Mataku tajam menatap ke depan. Menatap bekas celah yang tertutup. Celah yang memberikan sedikit kebebasan padaku. Memberikan sedikit kebahagian yang membuatku aku sedikit menarik sisi lain dari bibirku walaupu hanya sekian milimeter.
Y…..aku pejamkan mataku dan celah itu tiba-tiba muncul seolah-olah bayi yang baru lahir lewat mata hatiku. Dan dari celah mata hatiku, ku lihat kau duduk termenung di teras rumahmu kah?. Matamu kosong menatap rinai hujan yang turun sore itu. Gelas bekas kopi terlihat kosong dan kerak kafein terlihat menghitam di dasar gelas itu. Wow…Y! aku bisa melihat jelas dengan mata terpejam. Setiap inchi tubuhmu. Kerut di sekitar keningmu. Rahangmu dengan sudut yang tajam, setajam tatapanmu yang bersembunyi jauh kedalam rongga matamu. Tanganmu yang terlihat kokoh dengan urat-urat yang menegang. Kaos hitam dengan celana belel dan jaket yang aku rasa masih sama seperti saat kita pertama bertemu. Sepatu kets itu tak berubah! Dan aku yakin, kamu masih malas menggunakan kaos kaki. Anak rambutmu bergelombang sedikit menjuntai di keningmu. Dan aku suka gayamu saat menyibakkan anak rambut itu tepat di belakang telingamu. Terlihat jelas pelipismu mengkilat ciri-ciri dari seorang pemikir. Mengapa aku tahu? Karena aku juga mempunyai ciri yang sama sepertimu.
Aku lelah…..lelah sekali Y! Sempat ingin aku akhiri hidup ini. Tapi aku tak pernah bisa. Dengan apa aku harus memutuskan nyawaku. Membetur-benturkan kepalaku di tembok? Tak pernah berhasil karena setiap aku benturkan kepala, tembok itu berubah menjadi seempuk bantal. Memotong urat nadiku? Tak pernah bisa! Karena disini tidak ada benda tajam untuk menyelesaikan kontraku dipenjara ini. Berusaha tidak makan, tapi perutku selalu penuh dan ak pernah merasakan kenyang ataupun lapar. Entah lah……!
Sepatu kets itu tak berubah! Dan aku yakin, kamu masih malas menggunakan kaos kaki. Anak rambutmu bergelombang sedikit menjuntai di keningmu. Dan aku suka gayamu saat menyibakkan anak rambut itu tepat di belakang telingamu. Terlihat jelas pelipismu mengkilat ciri-ciri dari seorang pemikir. Mengapa aku seolah-olah juga mengenal Y?! hehe
Teruslah berpikir dan menulis. Ia akan membebaskanmu! Begitu bisik Y yang dititipkan kepadaku kemarin sore.
hmm…. numpang baca aja deh….
maklum…. ihihihihi..:D
Z…..salam buat Y ya…..
@ nanLimo: Tak apalah….kita berbagi cerita saja kah?
Y…kita tak pernah bertemu. Tak pernah bersalaman untuk sekedar mengenalkan nama. Tapi entah kenapa, aku rasa kita telah melakukan percakapan yang cukup panjang dari kata-kata yang tak pernah kita ucapkan. Dan aku pahami kamu dan aku yakin kamu juga memahami aku.
*Jadi belum pernah ada pertemuan ???
dikatakan belum ketemuan nggak juga sih teh…..tapi nggak pernaha kenalan
hahahah…cuma khayalan kok teh…
Y….apakah kau tidak merasakan aura cintaku?
Y….. itu kayaknya initial nama aku deh..
Kembali tentang Y… sebuah tulisan yg enak dibaca dan diikuti…
Masih adakah surat utk Y berikutnya…? Aku menunggu nih…
kapankah kerinduan itu akan sirna ketika waktu akan mempertemukan kita
, wah lamanya yah nggak kesini begitu banyak posting yang belum saya baca
duh, jadi inget someone. hiks….
aiiiihhhhhhhhhh………seperti biasa kisahnya menarik……..mengalir meski ingin berhenti!!!!
kereeeennn..
surat yang indah tapi pilu…
salut euy…
waah, ternyata masih ada lanjutannya ya. dibaca lagi dong di SEMBILU nanti hehehe..
Before finding out about links of london uk watches you should be familiar with some of the terminology. cheap links of london The word horology has two meanings; it is the study or science of measuring time links london jewellery or the art of making clocks, watches, and devices for telling links of london sale time.Since the first appearance of man on the earth an effort has links of london silver been made to determine time.The tracking of the sun's movement across discount links of london the sky, candles that were marked at intervals.Water clocks did links of london bracelet not depend on the observation of the sky or the sun.