(aku copy foto dari mas irul wartawan detik.com)
Sedangkan satu tuntutan lagi, yakni pencabutan sanksi terhadap 7 PNS guru. Ketujuh guru tersebut dikenai sanksi mulai dari pemecatan hingga penurunan pangkat dan jabatan. Mereka dianggap sebagai penggerak unjukrasa tanpa izin dari kepolisian pertengahan Agustus lalu.
Salah satu tuntutan dari aksi saat itu, mendesak Kejaksaan Agung untuk segera menahan Bupati Ratna atas kasus korupsi lapangan terbang Banyuwangi.

Almarhum Ibuku adalah guru angkatan pertama di kabupaten Banyuwangi. Tapi sebelumnya ia sempat menjadi pengajar sukwan diwilayah terpencil. Dia sempat cerita kalau hanya di bayar sayur-sayuran waktu wali murid panen. Dan pertama kali yang dia ajarkan pada muridnya adalah bagaimana cara mandi dan menggosok gigi, bukan seperti jaman sekarang. Anak SD langsung di ajari Bahasa Inggris.
Akupun sama herannya, melihat jawaban ibumu. Salut, sebuah keikhlasan yang sesungguhnya teramat mahal.
Guru dengan segenap rasa ikhlasnya, mereka hidup di negeri yang ironis…..
Nice post…
Potonya keren.. 😀
@yans: keikhalasan itu mahal dan nggak ad yang jual juga…
@ bandit: (jadi riskan manggil bandit) heheheh tenkyu mas atas apresisinya
artikel yang bagus sobat blogger, salam kenal ajah…
@akhatam : salam kenal balik….
saya juga guru mbak sekali lagi masalah perut apalagi kalau menuntut hak yang jelek kalau guru sudah ditumpangi muatan politik atau sampai demo untuk menuntut seseorang
guru bersatulah dan teruslah menjadi pahlwan tanpa tanda jasa meski tidak kaya tetapi banyak amal
@ Munir : tapi aku yakin mas munir kategori guru yang ikhlas bukan?
Ibunya Mbak Ira benar. Hendaknya kalo guru mau demo, jangan pas waktunya jam ngajar. Tidak pantas guru demo lalu murid yang jadi korban.
@vicky: bener mbak…..tapi aku boleh tanya nggak Dokter kok nggak pernah demo ya?
Semoga saja aku bisa masuk kategori guru yang ikhlas.
Sebab ilmu ikhlas nampaknya sangat sulit dimiliki oleh seseorang tanpa pandang profesi.
Hormat saya buat Almarhum ibunda. Semoga Arwahnya tenang dialam sana.
Sekedar tambahan bahwa,…
Berdasarkan Surat Edaran Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nomor : 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007, bahwa kata : “Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda Jasa” suda diganti dengan kata
“Pahlawan Bangsa Pembangun Insan Cendikia”
aku kagum sama ibumu, Ra. sungguh guru yg patut ditiru dan digugu.